3/28/2005
liburan paskah

Tanggal 25 maret libur. Wuah..fa wes menanti nanti saat itu, kangen pengen mudik. Jadilah kamis pagi fa ngampus sambil bawa backpack ndud full buku. Tumben? Iya kiy, mo sekalian mudik. Kayaknya di rumah mo bikin tugas deh, jadinya buku² pada diboyong.

Jam 4 sore fa mudik setelah sebelumnya diajakin teman ngebakso. Melenggang ke seberang kampus, ngobrol bareng ibu pedagang kaki lima, saat mo naek angkot kok bawaan serasa sedikit gini ya ’waaa helmku ketinggalan di internet’
Fa lari lari balik ke lt. 2, ketemu. keringat bercucuran, jadi kayak atlet kiy.
Jam 7 malam sampe terminal Mojokerto, dijemput dd dan ditraktir bakso.

Sampe rumah
Wuah…tak disangka mbak luluk & abang mudik. Abis sungkem sama bigboz langsung stater motor, Ngenggg….tancap gas dengan kekuatan mantab. Karena…lewat jalan gelap, fa takut.
Fa berkunjung ke rumah kk, kangen kangenan & mam nanas. Pulangnya? minta dianterin abang. Wes biasa kan?!

Jum’at
Pagi² ke rumah mbak, nagih durian yang semalam dijanjiin abang, ternyata abang blum beli, perjanjian dirombak jadi sabtu.
Tak ada yang dilakukan dan di rumah tak ada orang bikin fa mencari cari kesibukan kayak orang nggak sibuk ajah. Fa ribet sendiri di dapur. Hasilnya…es lilin & kue putri dalam kaca telah bertengger dengan indah dalam kulkas. Wuih…kuenya keasinan rek, tapi ya tetep ajah abis, lha wong tak ada pilihan laen kok.

Malemnya konfirmasi ulang ke mas angga, katanya dia mo ngambil installer transtool, nggak taunya batal, juniornya sakit.

Sabtu
Uhuy…senangnya hari ini fa mo dapat SIM baru, kolektif bareng kantornya ayah. Menjelang umur 23 baru boleh punya SIM? Uih..penantian yang panjang ya, padahal fa bisa bawa motor dari kelas 2 SMP, 10 taon silam. Jadi selama ini? Fa sebagai pengendara ilegal kiy. Klo masalah SIM² an seh dd yang paling mujur, dia dapat SIM dari kelas 1 SMU, sekolah bawa motor. Padahal kita² para gadis…ngangkot poreperrr. Tapi fa agak beruntung seh, pas SMU si ayah pindah tugas yang lokasinya searah dengan sekolahku, jadinya pulang pergi sering bareng, nggak perlu berebut memperjuangkan angkot *ngerti sendiri kan posisi anak sekolahan yang dianak tirikan sopir angkot karena perbedaan tarif*

Jadi settingnya neh jam 11 para konsumen SIM ketemu di lokasi, setelah di data baru berbondong bondong menjajah tukang foto. Ternyata ada yang membelot dari kesepakatan, jam 9 pak Sinun, rekan ayah telp ke rumah. Nanyain jadwal pengurusan SIM. Fa jawab jam 11 lha kok si bapak melontarkan kata kata diluar dugaan se “Alhamdulillah…saya sudah nunggu dari jam 7 tadi. bisa sampai lumutan disini mbak” qiqiqi fa langsung ngikik jeh. Tukang kebunnya ajah baru bangun jam 7, apalagi tukang potonya coba…

Jam 10 fa & ayah meluncur ke rumah abang, mbak mo ikut serta, SIM nya dah mati.

Di lokasi
Baru keluar dari tempat parkir udah ketemu sulistyo, teman SMP.
Setting: di luar tempat parkir, di lapangan kecil yang panas, fa & sulis jalan berlawanan arah. Saat telah sama² melewati, sulis berbalik arah dan..
“eh..mbak ifa ya”
“iya. Lho..sulis?”
“kaleh sinten mbak”
“ambek bpk. Sulis?”
“kulo kiyambek an. Sim kulo mati. Nopo njenengan ngurus SIM mbak”
“iyo kiy. Waduh..ojo nggawe boso kromo tah, aku gak isok mbalese ikiloh. Boso jowo ae yho”
“………”

Sampe R. tunggu, sudah banyak rekan ayah yang menanti. Tak lama kemudian kami telah antri untuk di potret. Kloter pertama cowok smuah, yang cantik Cuma fa & mbak luluk.
Mbak : “ponk, antri foto membuatku nerves. Mending disuruh orasi”
Fa : “lhe, mosok tidak ada kaca! mbak ponk klo mo difoto bawaannya jadi kepingin ngaca terus” celingak celinguk nyari kaca
Fa : “ wuah..lha itu kaca. Sek sek tah ngaca dhisek” kacanya di belakang tempat duduk para pria maskulin
Mbak : “ hush! Ituloh laki² thok”
Fa : “ cuex ajah” lagi brani malu

Selese di foto ayah masih bergosip bareng pria² jompo seangkatannya, mbak & abang asik bercakap cakap, fa manyun. Kanan kiri depan belakang serasa hambar, tak seekorpun tampak pria maskulin disitu.
Fa dengerin walkman & mainan hp abang. Benar benar membosankan.
Ahay..ternyata disitu ada no hp dramus, satu²nya nomer temankuh.
Sms dikirim….
Sms diterima….
Fa wes kehilangan semangat untuk melanjutkan acara berSMS ria. Akhirnya fa memutuskan jjs ke sanrio *swalayan* sedangkan mbak & abang ke jl. Mojopahit mo nyari Qur’an sementara ayah masih bergosip dengan rekan²nya.

Saat melewati Sinar fa langsung membatalkan sanrio, memilih untuk berkunjung ke Agung VenusNet di lt.3.
Nekat, sampe inet celingak celinguk tak ada mas op. tiba² dari KBU 2 terdengar suara
“ada apa mbak”
“agungnya ada mas”
“ya saya sendiri” macak jaim
“hei agung…aku uwil qiqiqi” merona
“….”

Berbincang² sama agung serasa ketemu teman lama, kami langsung merasa enjoy. Menjelang jam 12 fa pamit, tapi dilarang larang terus, akhirnya jam 12 maksa kuit. Dan ternyata…ayah sudah tak ada ditempat, fa ke parkiran juga tak menemukan kendaraan kami. Wuih fa langsung cemas. Pie kiy….
Setelah memperhatikan dan menimbang akhirnya fa memutuskan kembali ke tempat semula kami berkumpul, biar nggak saling cari. Tak lama kemudian nampak abang yang lagi menyisir jalan.

Dalam perjalanan pulang kami transit dulu di durian center, beli banyak, traktiran dari abang. Ayah tak suka, mbak menjauh.

Malam hari
Ortu kluar, dd’ juga keluar, fa dirumah sendirian. Bengong. Nonton tipi acaranya tak ada yang memikat, mo telpon tapi telpon sapa?? Ahay…nemu no dramus di dekat telp. Tak lama kemudian dd pulang.

Minggu
Seharian didominasi oleh acara memasak bersama mbak luluk, malamnya berkunjung ke rumah abang bareng dd’, ketemu bayi bayi criwiz, bising sekali tapi lucu liat si kecil yang montox² itu berlarian kesana kemari dengan begitu lincah

Senin
Rencana mo balik pagi, tapi mundur sampe jam 11. duh…puanasnya nggak ketulungan. Sampe terminal arjosari jam 13.30, mendapati kenyataan bahwa sopir angkot sedang demo, jadi fa harus sabar menunggu. Diajakin ngobrol mas makelar, awalnya pembicaraan yang basi, lama lama jadi hangat. Setengah jam kemudian baru dapat angkot.

Malang agak sejuk, turun hujan rintik². Fa ambil duduk di jok paling belakang. Disebelah ada ibu bersama junior cantiknya, si kecil mam es krim. Rambutnya duh…kiting lucu. Depan fa ada mbak sekseh mam gorengan, ditengah kami ada mas tampan. fa ketiduran. Pas ½ perjalanan fa dikagetkan oleh suara pekikan si ibu. Tau tau si kecil udah muntah buanyak dengan mas tampan & bunda sebagai korban utama *tangan dan paha kebawah* menyaksikan itu fa jadi mual, jendela dibuka lebar lebar. Kostum jadi basah kena ujan.
fa tak menyadari klo ikut jadi korban, tau tau si bunda sibuk ngelap pahaku pake tisu. Waaa paha, kaki & sepatu jadi korban kiy. Melihat expresi si bunda…jadi nggak tega deh, dia segan sekali. Tapi..yang namanya jijik ya tetep ae jijik. Mana waktunya mepet mo ngampus lagi.

Menjelang jam 5
Pulang kos, dari balik pintu terdengar suara sekseh nya si kecil
“mbak ipahhhh”
Uihhh indahnya, merdu sekali.
Si kecil langsung ngekor masuk kamar, ngacak acak rambut fa pake handuk, katanya seh keramas gitu. Trus ganti obrak abrik buku, CD, kecap & sambal. Daripada merusak dunia perempuan akhirnya fa ajakin jalan jalan ajah deh.



Spesial buat
Ayah : SIM cantikku…simpan dulu ya yah, 2 minggu lagi tak jemput
Mbak : biar anjing menggonggong kafilah tetap berlalu
Abang : duriannya muantab kiy, dd’ sampe mabox
Agung : thx ngobrolnya, menyenangkan sekali. Fresti-nya juga asoy
Dia : engkau tak punya kapasitas untuk posesif padaku

faya remembered on 5:50 PM.