3/21/2005
sabtu kelam
Sabtu 19 maret
Beberapa minggu belakangan fa nggak nyaman di kos, rasanya muales pulang. Sejak mbah ponder sakit, banyak orang² asing yang keluar masuk. Termasuk mbah ponder junior. Sebenernya fa cuek² aja seh, kehadiran mereka nggak berasa mengganggu. Hanya saja…fa guemess sama mbah ponder jr. semua diatur, termasuk fa. Dari mulai jadwal bangun, tatanan kamar, cara ngomong, cara duduk, jadwal nonton tv, pokoe semua yang tampak dimata pasti dimonitor, di obok². Fa nggak sukaaaa!! fa tergangguuu!! privacy plisss!! Elo elo gue gue!!
Mungkin keluarganya ok ok aja diatur seperti itu, tapi nggak dengan sayah. Fa merasa terpenjara, hak asasiku dirampas, area yang bisa kami jamah dibatasi. jangan format diriku seperti maumu. Fa yang basicnya dari kos dengan pemilik yang seperti itu, kini harus mengalami lagi dengan pelaku orang luar, rasanya mo muntah kiy, memuntahkan sejuta kekesalan.
Saat yang tak tepat, di saat fa rawan stres, saat fa menginginkan banyak sendiri, saat sedang yakin dengan pilihan hidup yang kujalani, tiba tiba muncul orang asing dengan misi tertentu. Fa tau, mungkin reaksi fa berlebihan, akhir² ini fa kurang ikhlas menjalani hidup. tapi fa tak mau disalahkan, karena fa tak mengganggunya jadi dia jangan menggangguku.
Fa pusing mendengar celoteh² nya, omelan ketidak puasan terhadap semua orang, bahkan fa muak melihat gaya bicaranya padaku yang seolah olah seorang penguasa vs rakyat jelata. Weks…mbuencekno. Bigbozku ajah tak membiasakan diri berkata seperti itu, kalopun pernah bisa dijamin fa bakal demo, acuh & membangkang. Karena intonasi sangat penting bagiku, intonasi memiliki makna yang dalem, intonasi menjelaskan karakter, maksud dan tujuan
uhhh rasa segan dan hormatku telah luntur bersama celotehnya
Sehari, tiga hari, seminggu, fa masih bisa pura² maklum. Tapi ini lebih dari 2 minggu, makin lama terasa makin mengganggu, kesabaranku terbatas. fa nggak bisa lagi bersikap naif, serasa mengalami penderitaan pasif.
Fa jadi gemar mengurung diri di kamar, pokoe pintu jarang sekali dibuka. Klo dibuka bakal diintai & dikomentari. Enggan bermain dengan si kecil, karena bakal dilarang larang, males nonton tivi, ntar pasti diributin dan endingnya diambil alih. Ogah sering² ke belakang, karena bakal ada pemandangan dengan lakon mbak P jr sedang beberes sambil ngomelin gadis² yang dianggap pemalas. Ya sudahlah..klo mau ngerjain ya kerjakan dengan sukarela, klo nggak mau ya cuekin ajah, orang nggak ada yang nyuruh juga, lagian pelakunya jg anak cucunya sendiri.
Bete sayah tiap hari disuguhin mulut yang tak henti² nya mencela. Fa benci berada dalam situasi seperti ini, panas. Kembalikan keharmonisan rumahku!!
Puncaknya di hari sabtu, seharian fa di rumah, hanya sendiri. Teman² pada kerja. Pokoe hari itu fa mo bersih² dan bersenang senang. mencuci, memasak & nonton tv. Semua terasa begitu indah, sampai datang mbah P jr.
Pertama, bikin ulah di R.tipi. fa terganggu, dan langsung pergi tanpa kata. Kedua fa pindah ke kamar si kecil, bermaen dengan para junior dan emaknya, kami diomelin karena ribut *bahkan emak bayi sebagai tuan rumahpun kalah sama martuo*
Akhirnya fa boyongan masuk kamar, tutup pintu dan pasang winamp, itupun masih salah, gara² fa tak mendengar waktu dia memanggilku ada telp.
Wohhh hari yang berat, seharian fa kehilangan senyum, fa merasa sendiri, sepi diatas sepi. Kepingin nangis, tapi kenapa tak sebutirpun airmata yang keluar. Fa kepingin lapor sama hero, tapi siapakah heroku qiqiqi tragis
Hari minggu fa mengembara, berkunjung ke rumah teman di luar kota. dapat 2 manfaat, bisa ngadem bonus silaturahmi. pokoe seharian keluar rumah, balik ke rumah jam 8.30 malam. itupun dibarengi mbah sopir angkot sampe rumah, sekalian angkotnya mo masuk kandang. pake acara nggak mau dibayar lagi qiqiqi jadi merona
sampe rumah langsung mam, MCK dan cepat² membereskan keperluan diluar kamar. lagi males ketemu mbah ponder, sedang tak ingin bersosialisasi. fa begadang di kamar, bercintah dengan PC
faya remembered on 12:21 AM.
