3/18/2005
Jasmine “Madiha” Stanza mudik
Dari siang di hari rabu 9 maret fa kena syndrome ngomel, pokoe bawaannya pengen ngomel ngomel terus. Ditambah lagi janjian sama teman selepas magrib, malah datangnya jam 7.30, jadi makin senewen wes.
Bikin tugas, konsentrasi bolak balik kepecah gara gara telp. telp terakhir diangkat mbak roh, lagi lagi buat fa.
"hallo.."
"hei fa…gimana kabarnya" nadanya bersahabat banget
"baik. Ini siapa ya"
"lagi ngapain"
"bikin laporan kiy, tadi abis revisi. Ini siapa"
"siapa hayooo. Perlu bantuan tah"
"wa..sapa ya"
"siapa coba"
"nggak tauu"
"ayo tebak"
"mmm…nggak tau"
"ya sudah. Kita beli rujak sama jus melon yuk"
"wa...beli dimana. Siapa kiy" tawaran yang menggiurkan, fa menggemari keduanya. Jadi makin curiga neh, pasti orang dekatku
"hehehe nggak tega aku"
"di-h???" sohibku yang raib
"iyo"
"waaaaaaaaa diha dimana" heboh
"aku di rumah" tetep kalem
"bali?"
"disini"
"wa…di malang! Kapan balik"
"sabtu. Kamu besok ada kuliah jam berapa"
"nggak tau. Aduh..gimana ini, aku kepingin datang sekarang juga kiy" padahal perjalananke rumahnya 45 menit, sampe sana wes jam 9.
‘hayah..pancet ae"
…….
Akhirnya kami memutuskan untuk ketemu hari kamis, ternyata kamis pagi di-h telp lagi, membatalkan janji, dia mo pigi Surabaya & acara kencan kami ditunda sampe jum’at.
Hari jum’at 11 maret
fa udah mandi² dari pagi, mau ketemu soulmate bikin DagDigDug. Seolah olah mo kencan pertama kiy
fa baru ingat klo hari itu tanggal merah, jadi bisa sekalian mudik.
Jam 11.30 sampe rumah di-h.yang buka pintu juga dia. Waaaaa jadi histeris, peluk cium tak mampu mewakili kerinduan kami. Ketemu si ummi, sungkem
"ifa gimana kabarnya"
"baik mik, saya masih seperti yang dulu, tetap centilll"
Si ummik Cuma mesam mesem dengan gaya cool khas keluarganya. Pokoe klo di rumah diha, kliatan banget klo fa bukan bagian dari mereka, bukan karena face arab vs jawa, tapi dari sisi tindak tanduk ajah kami wes beda. Mereka kalem fa gilak.
Setelah itu fa & di-h langsung mojok di sofa, sambil mam coklat, permen & minum juga telah tersedia.
Ternyata..bali telah membuatnya sedikit berubah, di-h yang dulu cool dan lemah lembut kini jadi agak agak ekspresif, pokoe ngikik teyuzzz..banyak kisah yang terpendam. Uhuk uhuk…maju terus pantang mundur, kendurkan ego. Klo aku…kuakui fa kalah sebelom bertanding, keputusan itu kuambil dengan akal sehat, pikiran tenang dan jiwa tentram. Pokoe mengalah untuk menang, percayalah aku bisa. Tapi..hiks…hasrat hati….
Sampai tiba waktunya mam siang, hmm fa rindu saat² seperti ini, mam duet bareng hanih, nyicip masakan ummik dengan ditemani si pussy. Huhhh fa buenci sama "kucing ber-antena" nya di-h, pokoe buenci. Udah tau fa nggak menyukainya ehh dengan gaya manjanya dia malah nempel² di kakiku. Hiii sriwing sriwing jadi geli. Fa juga punya kucing, tapi kucingku tak ada yang punya riwayat berantena (ekornya puanjang macam tiang antena), smua kucingku ekornya sekseh je *pamer ke di-h*
Udah jam 3.30 sore, waktunya fa mudik. Duhh rasanya berat sekali mo beranjak klo nggak ingat waktu itu hari libur yang berarti makin malam makin banyak pemudik. Akhirnya mantap pamit.
Sampe gerbang bukannya langsung pergi malah bergosip lagi, berdiri di gerbang sambil cekikikan, si ummik sampe geleng geleng kepala begitu mendapati 2 anak gadisnya hanya pindah posisi bergosip
Akhirnya jam 4.30 benar benar pulang. Untung aja rumah di-h dekat sama terminal arjosari, jadi hemat waktu. sampe terminal mojokerto jam 7 malam. Saat nunggu jemputan ketemu rona & kekasih diantar ma - pa. uhuy…muantab jeh. Akhirnya mereka nungguin sampe datang penjemputku.
Sekarang tak ada lagi si gadis berpipi ungu, kulitku wes agak putih kiy, jadi neh pipi udah nggak ungu lagi, sekarang brubah jadi merona, uuhhmm ranum sekale kayak pipi jasmintul qiqiqi
faya remembered on 12:56 AM.
