2/28/2005
tukang sayur

hari ini fa ada kul jam 7 pagi. duhh masih mualas mandi, dingin. tapi dipaksa paksain ajah, hari pertama kul kudu semangat! di jalan sekitar perumahan fa ketemu seorang aki & nini penjual sayur dorong. pemandangan rutin, terlalu sering fa temui. tapi yang menarik disini fa bisa merasakan aura yang terpancar dari mereka. usia yang sudah sangat manula, dengan gemetar aki yang masih kelihatan gurat gurat ketampanan itu mendorong gerobak sambil teriak "yurrrrrr" dengan begitu semangat
si nini berjalan dengan tertatih dibelakangnya, sesekali membantu sang suami berteriak "saaayuuuurrr". duhhh fa langsung terhipnotis,sayangnya kaum jetset disekitar situ tak ada yang menghampiri mereka

faya remembered on 9:11 PM.
0 comments


2/20/2005
melow

Apapun yang akan kau lakukan ingatlah diriku slalu tetap bersamamu
Setiap kau merasakan sepi sebutlah namaku sayang ku kan disisimu
Jalanilah semua keinginanmu ku kan selalu menunggu kehadiranmu Kapan saja tuk dirimu dan hatimu

Bila kau merasa sepi menyiksamu bertahanlah sayang
walau kita jauh bagilah pedihmu biarkan tetap tersenyum

hanyalah kekuatan dirimu dan juga diriku kita kan terus berjalan
jalanilah semua keinginanmu ku kan selalu menunggu kehadiranmu kapan saja tuk dirimu dan hatimu
by baim

seandainya saja....

faya remembered on 9:05 PM.
0 comments



catper bromo - lamongan

Senin 7 feb ketemu mas bambang di cenel, dirayu rayu ikut naek gunung. Dasar mas bambang paling bisa merangkai kata, fa selalu klepek klepek tak bedaya, begitu juga kali ini. Setelah rembukan bareng kiskie akhirnya kami berdua memutuskan ikut serta dengan label ‘PENGEMBARA DEPRESI’ depresi karena apa? Nggak jelas juga.

Rabu siang balik malang, ditengah jalan malah diculik ke kondangan. jam 8 malam baru nyampe rumah. Hhh..capek, stamina agak ngedrop, ditambah lagi perlengkapan blom kepegang sama sekali. Satu satunya harta yang fa punya hanya matras dan nesting itupun nestingnya ketinggalan di kampung. Walaupun mas bam & kiskie telah menjamin kelangsungan hidupku di gunung, tapi tetep aja fa sempat panik juga. Kudu cepet cepet hunting kiy.

Ide belum sempat terealisasi, datang seorang teman yang ujung ujungnya ketahuan kalo jauh jauh hari kami udah janjian bikin tugas bareng. Bereskan kewajiban baru mengambil hak, mengembara demi mendapat ijasah*prinsip baru bagi orang yg ngebet lulus*. akhirnya ya…kerja dulu. Jam 9.30 baru selese, cepet cepet ke kontrakan teman teman PA kampus, siap untuk membajak semua yang ada, sayangnya tak seorangpun yang ada di rumah.

Malam malam dapat kabar dari mas doni Surabaya, katanya seh tim Jakarta langsung menuju malang, fa kebagian menjemput di stasiun. Weks…blum pernah menyisir stasiun kiy. Oknumnya siapa aja juga nggak jelas, yang fa kenal cuma Dini.

Pantang menyerah nih, pagi pagi berkunjung lagi ke kontrakan PA, dapat kabar bahwa anak PA sedang ada diklat di luar kota, jadi smua barang pada kluar*lemesh* akhirnya ya trima bawa dypack doang

Kamis 10 februari
jam 8.40 pagi dapat kabar dari Dini, mereka hampir sampai. Bersama seorang teman fa meluncur ke stasiun. Celingak celinguk nggak jelas, pokoe caril sebagai acuan.
Ketemu 2 cowok bawa caril
“mas, dari Jakarta ya”
“iya”
“mau naek semeru?”
“iya”
“nunggu jemputan kan? Nama saya ifa”
“nggak kok mbak, kita nyari carteran”
qiqiqi jadi merona deh, nggak taunya kami ketemu lagi di tumpang.

Akhirnya fa masuk peron, dari jauh udah keliatan sekumpulan orang dengan beberapa caril. Jangan jangan…itu mereka?! Tapi kok cowok smua? Dini mana? Pas udah dekat tiba tiba…”mbak ifaaaa” nongol si Tini lengkap dengan teriakan histerisnya. Ihh pas di upas Tini nggak gitu deh*style iklan*. Sementara Dini masih betah di toilet, fa kenalan sama yang laen. Ada bang asdad yang macho dan mempesona, Tini tomat si ratu quis berunsur XXX, Ary teman Tini, neng Deden pasangan sejenisnya ary*qiqiqi* dan mas reprep yang cool. Asli, beneran, nggak pake boong kiy, mas reprep & mas gethuk bagaikan pinang dibelah belah. Ketemu sama Rio juga, adeknya Ronadepatra yang kul di unbraw, rumah tetanggaan, kampus sebelahan, kunjungan ke rumah juga sering dilakukan, tapi baru sekarang ketemunya. Dahsyat tenan, suwon bantuane yo.

Perjalanan dilanjut ke Tumpang, nyampe sana sekitar jam 10 lewat sekian. disana udah menunggu tim dari yogjakarta. Ada Andi badung, memed, mas Kabul dan Mona. Sementara mas bambang & kiskie baru nongol sekitar jam 3 lebih. Hampa hatiku selama berjam jam menanti kehadiran mas bam si penculik sekaligus hero & kiskie sang soulmate sejatiku.

Selama masa penantian guide dari Surabaya, kami mendapat info bahwa semeru nggak bisa didaki, disana telah berkumpul satu group lagi yang senasib dengan kami. Katanya seh mereka adalah rombongan dari yogjakarta - tangerang yang tadinya 2 orang diantaranya ketemu fa di stasiun. bahkan ada sekitar 50 orang yang terusir dari gunung.

Setelah rembukan dan vooting dengan serius akhirnya didapat alternatif kunjungan ke pantai…,Bromo dan argopuro.
Ditengah acara terdengar celetukan “ihhh masak pendaki maennya ke pantai sih” qiqiqi

Memperhatikan sempitnya waktu bagi tim Jakarta yang sebagian udah kerja, akhirnya didapat keputusan ke Bromo bonus gunung lamongan di lumajang.

Jam 5 sore.
Dengan menumpang jip, kami melanjutkan perjalanan menuju gunung Bromo, dari awal pak sopir udah wanti wanti agar para gadis duduk di depan, tapi tak satupun yang menggubris, yang ada malah semua rebutan di belakang. Akhirnya mas Kabul dan mona yang mengalah.

Selama perjalanan tak henti hentinya kami menikmati pemandangan serba hijau yang terhampar luas sambil bersenda gurau, saling meledek terutama neng deden yang mulai menunjukkan adanya unsur TuiNk TuiNk pada ary. Fa senyum kanan mesem kiri, tak banyak bicara, tapi banyak makan qiqiqi.

Hari sudah petang saat kami sampai di kaki bromo. Sepi, itulah kesan yang pertamakali fa tangkap. Ini adalah kunjungan fa yang kedua, sebelumnya pada desember 2003 lalu fa pertamakali menginjakkan kaki di Bromo bersama tim sby, jkt & malaysia. Kini, bromo pasca bencana sedikit berubah, yang paling mencolok seh counter pedagang dekat toilet jadi nggak ada qiqiqi soalnya fa udah siap siap beli sesuatu disitu se

Segera kami mendirikan tenda. Waaaa air tim sby ketinggalan di kendaraan, sementara persediaan air tim laennya tinggal sedikit, jadilah malam itu kami harus hemat air. dilanjut acara memasak Fa dan dini masak kornet sementara tini & kiskie masak nasi. Saat saat seperti ini..fa merasa sangat menikmati, sayang sekali tak bisa ku verbalkan pada teman teman baruku.
Usai mam, makin terasa udara dingin menusuk kulit. Suasananya..melankolis buanget sayangnya tak nampak bintang, apalagi bulan. Beberapa lama kemudian kehangatan SB begitu kelihatan memukau sehingga semua sepakat untuk memasuki tenda masing masing. Slamat malam all.
Dalam tenda bukannya bubuk yang ada malah bergosip, berawal dari pembicaraan orang orang setenda lama lama terjadi ‘komunikasi data’ antar tenda.

Tengah malam kami kedatangan tetangga baru, uhhh brisiknya minta ampun, indahnya keheningan malam terganggu oleh suara motor dan celoteh mereka.

Puagi pagi sebelom matahari terbit udah terdengar suara gaduh dari tenda para cowok, sepertinya mereka hendak naik ke puncak bromo. Fa nggak ikut? Enggak ah, udah pernah.
Selang beberapa jam terdengar suara kenes Dini yang baru bangun, dia protes karena ditinggal muncak. Akhirnya dia berangkat di kloter ke 2 bersama kiskie dan andy*klo nggak salah*.
Robongan dari kloter pertama sampai kloter ke 3 udah berupaya membangunkan Tini yang dari malam udah ngebet pengen muncak, namun tak satupun yang berhasil. Akhirnya ya..ditinggal.

Muncul bang asdad*yg ngaku tak mendengar kegaduhan tengah malam* disusul fa dan mas bambang. Tini? Masih melayang layang di alam mimpi tuh. Bang asdad mulai iseng, memukul mukul nesting ditenda Tini, hasilnya…skf%^$982# tini terbangun. Tini merasa dihianati, merasa tak seorangpun yang membangunkannya, padahal…qiqiqiqi akhirnya kami muncak berdua, muterin Bromo, melihat semeru, pose seru.

Duhhh fa paling lambat diantara semua, stamina nggak ngeJrenk blas. Jadinya selalu berada dijajaran paling belakang. Ditambah lagi akhir akhir ini aktifitas jalan kaki hampir tak pernah dijabanin, olahraga juga nggak pernah. kan lagi liburan, klo biasanya ke kampus jalan kaki, sementara di rumah jadi agak manja

Puas berpose akhirnya kami turun, ternyata dibawah udah pada packing, nggak kebagian sarapan deh, fa tini dan andi harus puas dengan sarapan roti tawar & air mineral.

Jum’at 11 feb
Perjalanan dilanjut ke gunung lamongan di Lumajang. Selama perjalanan menuju terminal probolinggo fa duduk depan bareng bang asdad. Enak tenannn bisa istirahat. saking nyenyaknya tidur, fa & bang asdad sampe melewatkan momen menggemaskan. nengmas deden & ary yang keganjenan melihat gadis kicit kicit yang konon berasal dari kota Malang. Pantesan sehabis itu mereka berdua langsung baik baik sama fa, nggak taunya PDKT demi mendapat peta toh qiqiqi

Di terminal Probolinggo kami pisah dengan tim jogyakarta, mereka mo ke bondowoso naek gunung argopuro, sementara kami naek bis menuju kota lumajang. Lagi lagi fa duduk bareng bang asdad, dan nengmas deden beserta pasangannya duduk di jok depan kami. Lucu, dasar neng deden bocor, bayi pun tak lepas dari aksi tebar pesonanya

Setelah mengisi buku tamu di pos penjagaan kami jalan kaki menuju lokasi yang konon sejauh 7 km. biarpun jalannya landai tapi ya tetep aja capek, gerah. Namun rasa itu sedikit terobati oleh pemandangan sekeliling yang aduhay. Rumah penduduk rata rata dikelilingi banyak tumbuhan, dan…sepertinya kok tiap rumah selalu ada pohon rambutan ya, mana ranum ranum lagi. aihhh jadi ngiler.

Ternyata kami tak harus berjalan sepanjang 7 km, ditengah jalan ada pick up yang bersedia mengantar kami sampai padepokan mbah citro, rumah terakhir yang berada paling dekat dengan gunung. Ahay..gayung bersambut, dengan ceria kami bahu membahu menaikkan caril & duduk di bak belakang sisa kapur, baju dan kulit serba putih oleh kapur tak kami hiraukan.

Sampe padepokan mbah citro.
kehadiran kami disambut oleh aroma wangi wangian yang begitu menyengat. Aroma apa kiy? Dupa? Indra penciuman fa gagal mengidentifikasi jenis pewangi tsb. Sriwingggg fa yang memang penakut jadi merinding, bulu kuduk berdiri kiy. Ada sesuatu. Ah…sugesti, fa berusaha untuk naïf, ini hanya masalah kebiasaan, sayah harus terbiasa dengan suasana seperti ini

Bbbrr… sejuknya angin gunung*sejuk apa dingin ya* udah soree banget, menjelang magrib deh kayaknya, ditambah lagi turun hujan rintik rintik yang membuat kami memutuskan untuk ngecamp semalam. Secara garis besar, padepokan ini sangat indah. Rumah sederhana model jawa kuno, menggunakan petromaks dan lampu oblik sebagai peneranangan dan sesekali menggunakan neon dengan genset sebagai pembangkitnya. lingkungan yang serba hijau dan tenang, Apalagi posisinya yang agak diatas, kami jadi bisa melihat pemandangan dengan leluasa. ditambah nuansa kejawen yang sangan kental semakin menambah kesan bahwa kami sedang berada di abad ke 18 qiqiqi jadi kayak di pilm pilm pemutar waktu.

Fa sempat berbincang bincang dengan beberapa orang pemuda dan seorang kakek, mereka adalah segelintir dari sekian banyak orang yang menghadiri acara syuro an hari kamis kemarinnya di padepokan. Katanya seh yang hadir sampe memenuhi jalan segala*padahal rumah & halaman mbah citro tak bisa dibilang sempit*

Sambil istirahat di teras fa juga sempat melihat tembok rumah yang serba ditempeli barang hitech, fa nggak tau itu apaan, bisa jadi VGA. Duhh orang IT yang ada dalam tim kudu ngaku kalah kiy.

Waktunya memasak. Fa dan kiskie mencuci nesting didapur sementara tini dan dini ke toilet. Sambil bekerja fa memperhatikan sekitar. Yang paling luas nih Ruang pertama, dipake sebagai R. tamu dan tempat pemujaan, mmm..tepatnya disebut apa ya, pokoe tempat sembahyang gitu deh*maaf klo salah pengungkapan*. Disini banyak sekali barang barang & penampakan yang hanya bisa fa liat di pilm dukun dukunan. Agak kesamping ada ruangan serupa, tapi lebih kecil, sepertinya yang ini khusus untuk si mbah.
Lebih kedalam lagi langsung masuk dapur, bagian terluas nomer 2 setelah R.depan dan di dapur paling banyak terjadi aktifitas. Tampak beberapa ibu yang sibuk memasak ditemani beberapa kambing dan ayam yang berkeliaran dengan damai.

Tiba tiba…datang seekor kambing junior mengendus kami, kiskie terlonjak, takut dan lari. Fa kaget, nggak siap ditinggal sendiri, langsung nyomot smua nesting dan ikut lari. Saking paniknya fa sampe salah masuk, dapur dan R. utama dihubungkan oleh sebuah pintu di sebelah kiri, tapi fa masuk pintu sebelah kanan, alhasil fa jadi tersesat masuk kamar. Seorang ibu yang tadinya duduk di kursi kamar langsung berdiri dan menghadang fa, hiiii fa langsung berbalik, dan ambil langkah seribu. Jadi ingat di pilm Scoby doo. Sstt kiskie & teman teman tau kisah ini nggak ya?!

Sabtu 12 feb
Rencana semula kami mo muncak jam 3 pagi, tapi seperti biasa, kami terkena syndrome jam karet khas Indonesia, akhirnya tim berangkat jam 5.30 pagi. Itupun sebelumnya telah terjadi tragedi menyedihkan dengan lakon si Tini. Tini paling susah dibangunkan, dengan cara apapun takkan mempan, ujug ujug neng deden ngambil nesting yang dikira berisi air dan diguyur ke kepala tini. Ajaib!! dalam hitungan detik tini langsung terbangun dan ngomel ngomel. Usut punya usut ternyata nesting tersebut bukan berisi air, melainkan sarden sisa semalam qiqiqi. Tini yang udah menderita karena 4 hari tidak mandi dan keramas kini jadi makin menderita, segala daya dan upaya dilakukan untuk menghilangkan bau amis pada rambut panjangnya itu, apadaya semua tak membuahkan hasil.

Semua sudah siap. Dengan dipandu Yusuf, salah satu penghuni padepokan. Kami memulai perjalanan menuju puncak gunung lamongan yang konon bisa ditempuh dalam waktu 6 jam. Perjalanan diawali dengan melewati rerimbunan pohon pisang dan semak semak. Gunung gundul dengan medan dahsyad meenn, nanjak abiss. Kami lebih sering menjumpai batu batuan dan kerikil tajam. Sesekali kami beristirahat sambil melihat 2 danau yang tampak dari atas, uindah tenan rek.

Agak keatas bukan lagi batu batuan yang kami temui, kali ini lebih lembab, banyak pohon, akar dan sulur sulur yang membuat kami kerepotan karena jalan yang terlalu sempit dan sesak, seperti jalan air gitu deh. Fa tetap jadi yang paling belakang dengan ditemani nengmas deden, kami banyak berbagi cerita, pose dan memamabiak dengan bakso sebagai obyek hayalan terdahsyat

Setelah sukses melewati jalur lembab, kini ganti batu batuan lagi yang harus kami lewati. Jalan merangkak, jaga jarak kalo nggak pengen kejatuhan batu dari atas. Dan…jam 10.30 sampe puncak.”EMAKK…BAPAKK…APAKAH KALIAN BISA MELIHATKU DISINI??!”

Begitu di puncak kesan pertama adalah “begini ya rupa puncak gunung. Panas” qiqiqi asli puanas, tak ada pohon sama sekali. Tapi hal itu tak menyurutkan semangat kami untuk tetap berpose keren dipuncak lamongan.

Bang asdad dengan sigap mengeluarkan kompor andalannya, ternyata tim kehabisan air akhirnya jadilah siang itu kami sarapan plus makan siang dengan buah, roti, coklat dan camilan camilan kecil, sementara Dini ribut begitu mendapati banyak darah di kausnya, usut punya usut ternyata dia di mwa secara mesra oleh pacet yang tak terdeteksi jejaknya.

Sekitar jam 12 kami turun. Semua serba ingin cepat, karena dikejar tuntutan naluriah, makan. Ditambah lagi janji yusuf yang hendak menghadiahi pisang pada kami. Nengmas deden selalu berilusi melihat pohon kelapa yang banyak kami jumpai di lereng kemaren, Tini yang saking semangatnya jalan sampe nyungsep dengan posisi bagai penari balet amatir, bang asdad yang paling sering jatuh tapi tetap ingin mencari pembenaran dengan alasan “maklum, kan waktunya makan siang” mas bambang yang dengan niat tulus ingin nolongin bang asdad malah nyungsepnya lebih parah*maaf mas, bukannya gak mau nolongin, tapi sayah syock melihatmu terjun bebas dengan begitu radikal* dini & ary yang jempolnya sakit, fa korban kaus kaki cantik, jadi bolong.

Di pos 1 ketemu mas bambang, bang asdad dan yusuf yang lagi duduk manis. Dunia jadi indah saat mas bambang nawarin minum di botol mineral. Sekilas fa liat, warnanya kok…cuek ajah yang penting mimik. Setelah puas menikmati tetesan air, mas bam bertanya
“rasanya gimana fa”
“aneh mas”
Si Yusuf mesam mesem penuh arti

Datang Dini dan ary, nodong minum & sebelumnya mereka beri perasa. Ahhh segarrr. Dan perjalanan dilanjut. Tiba tiba yusuf bongkar rahasia “mbak, itu tadi air hujan” sambil pamerin plastik kumuh yang diklaim sebagai tempat asal penampungan air. Qiqiqi dini berceloteh, kiskie cool, fa asik aja, jarang jarang bisa ngalamin ini & tak merasa jijik. Jadi ya..pokoe penerimaan total.

klo nggak salah jam 4 sore sampe padepokan. neng deden dan tini melakukan ritual keramas bebek untuk rambut gondring mereka. Kami nggak bisa mandi, karena air dipadepokan sangat minim dan terasa begitu berharga. Disana nggak ada sumur, air didapat dari subsidi pemerintah setiap sekian bulan sekali, jadi kalau air habis mereka hanya mengandalkan air hujan.

Saat semua orang pada terkapar kecapean datang yusuf sebagai hero perut. Dia datang bersama setandun pisang, nyam..nyam..enakkk!!
Rumah mbah citro benar benar memiliki daya tarik tersendiri, buktinya tim yang semula memutuskan untuk langsung hengkang, jadi berubah total, ngecamp semalam lagi pasti ok.

Selepas magrib kami dapat kesempatan ketemu dengan mbah citro yang sehari sebelumnya tak bisa ditemui karena sedang ngerapel istirahat setelah 2 hari tak tidur karena memimpin acara syuro. Si mbah yang berusia senja, sekitar 80+ tapi body masih Jrenk, intonasinya berapi api, semangatnya menggebu nggebu apalagi saat membicarakan masalah politik, uihh pokoe T - O - P buanget wes.

Fa dan dini ngebet banget pengen diramal, jomblo depresi sedang melakukan ritual berburu soulmate kiy*eits nggak pake tebar pesona pada teman seperjuangan nih*. Saat kami mengungkapkan keinginan untuk diramal, ironisnya pak jubir mematahkan semangat dengan jawaban “kalo masalah itu sih terlalu sepele bagi mbah citro, tanyanya sama mbah putri aja ya”
Kami sih ho oh ho oh aja, yang penting kan diramal kayak di telenovela kaum gipsy, jadi nggak cuma ramalan dari game PC doang, nggak taunya kami malah disuruh berdoa di tempat sembahyang yang besar itu qiqiqi

Minggu 13 feb
Pagi pagi kami packing, siap untuk kembali ke aktifitas semula, ngejar kereta jam 4 sore untuk tim Jakarta. Karena tak ada kendaraan maka jalan kaki adalah solusi paling tepat. Dan mas bambang janji kami bakal ketemu sungai jernih & bisa mandi. Mendengar hal itu berbagai hayalan yang indah indah muncul dikepala. Air: mandi, keramas, memenuhi panggilan alam, uihh indahnyaa…
Ternyata hayalan tak seindah kenyataan, setiba di lokasi kami mendapati pemandangan inthehoy level 25+, benar benar tak melewati lembaga sensor. duhh mana tahannn akhirnya Cuma tini & neng deden aja yang keramas.

Perjalanan dilanjut, fa dibarisan terdepan bareng mas rep2 sambil show peterpan berduet dari walkman mas rep2.
tiba tiba “ woiiiii”
uihh teman teman udah diatas pick up, campur dengan karung jagung qiqiqiqi benar benar petualangan sejati. Kami pasrah kemana pick up membawa, penumpang sibuk pesta mam krupuk. Wuikkk tak disangka kami melewati danau yang kemarennya Cuma bisa kami lihat dari puncak*besok besok kudu ke situ nih*

setelah mam dan mandi mandi di masjid, tim naek bis, ihhh kirain estafet di probolinggo, nggak taunya langsung Surabaya. Jam 11.30 Fa turun sendirian di probolinggo, nggak keder kalo disini mah, kan udah sering. Duhh puanass, ekonomi atau patas pokoe kudu dapat bis AC. Fa udah kehilangan motivasi untuk berdiri di jajaran bis ekonomi, yang ada malah ngedemprok di kursi tunggu patas. Sayangnya bis yang dinanti tak kunjung tiba, sementara calon penumpang tujuan malang begitu bejibun. 1,5 jam kemudian baru deh nongol. Wush…duduk paling depan dan bersiap untuk tewas. Bersebelahan dengan seorang bapak yang keliatan orang kantoran & mobile banget.

“malang..malang terakhir..” terdengar teriakan kondektur
Huam…tidur yang berkualitas, terasa nyenyak banget. Malang sekitar terminal ujan deres tapi agak keluar terminal Cuma mendung doang. Dari semula fa udah niat banget mo mampir ke bakso kota, nyam..nyam..nyam..uenak poll.

Mendekati kampus malah ujan, makin deras. Gimana nih ya, di gunung nggak keujanan, di rumah malah ujan ujan, males banget. Ajaib, pas turun angkot kepengen jalan ditengah hujan, mengulang masa kecil sambil loncat loncat. Kebetulan disekitar perumahan lagi sepi, pak satpam pun tak nampak di posnya. syalalalalala

Uahhhh indahnya…perjalanan bersama teman teman baru memberi nuansa yang berbeda. Plong rasanya setelah akhir akhir ini berkutat dengan aktifitas yang menjemukan. Benar benar mengembara, memenuhi tuntutan imajinasi.

Akhir kata…tim Surabaya mohon maaf bila ada silap lidah, perbuatan atau apapun yang kurang berkenan dihati teman teman. Terutama fa yang tiap ditanya jawabannya serba ‘nggak tau’
Besok besok klo mo jd tim penjemputan lagi fa mo survey lapangan dulu deh bila perlu bawa peta & kompas, biar tau dimana letak mesin ATM, supermarket, dan angkot qiqiqi

Bang asdad : Gede boleh kan, dengan kecepatan 1 km/j jalur garang. Cooling down setelah seminar tugas mandiri ya
Rajaku si nengmas deden : mengembara yuk…berburu tukang bakso terasoy
Kiskie : pengembara depresi jalan teruss
Tini & ary : pokoe melu
Dini : konfrensi gunung bromo…
Mas rep2 : ada apa denganmu
Mas bam : tak perlu ada ekspresi verbal, kisah klenik membuatku tak nyenyak tidur
Andy, memed, mas Kabul, mona : argopuronya pie kiy


NB: penghitungan waktu agak agak melenceng, pokoe pake sistem kira kira. soale nggak dicatet sih

Uwil
*mohon petunjuk pada senior*

faya remembered on 9:02 PM.
1 comments


2/06/2005
kecewa

hati sudah mengkondisikan bakal interviw, ternyata gagal. duh kecewa rasanya. padahal fa cuma pengen di interview, masalah berikutnya terserah deh, pokoe iv

faya remembered on 6:10 PM.
0 comments


2/02/2005
telp

tadi pagi dapat telp, fa masih bubuk. bapak kos yang ngangkat.
"fa...fa...ada telpon"
fa mualas beranjak dari peraduan, ditambah lagi yang ngangkat telp si bapak kos, yang kebiasaan suka salah dengar. gemes banget klo udah diangkat yang ternyata bukan buat kita. tadi juga fa udah siap siap demo seandainya salah oknum lagi.

ternyata dari my mom. telp rutin. dikasih tau juga klo mbak luluk pulang bareng abang. mereka libur 2 minggu
"mbak ponk kapan pulang, mbak sama abang di rumah 2 minggu. ayo pulang, nang masak masak"
qiqiqi fa klo ketemu mbak luluk aktifitasnya cuma memasak

faya remembered on 9:48 PM.
0 comments