3/01/2005
kemaren
Kmaren malam fa di kamar terus, sibuk seleksi matkul sambil dengerin musik selow. Pintu dan jendela dibuka lebar, brrr..angin malam kota malang terasa begitu dingin, nampak pula bulan yang sedang tersipu malu. Sayup sayup terdengar ketiga junior sedang asik nonton sinetron di ruang tengah.
Suasana yang berhasil fa rangkai sedemikian rupa sehingga jadi menyenangkan, mood sedang bagus kiy. Datang reyhan si junior paling kecil, asik berlarian didepan kamar sambil teriak teriak “mbak ipahhhh”
Weks…fa kaget “coba ulang han”
“mbak ipahhh”
Aihhhh suaranya yang memang menggemaskan itu terasa begitu merdu, suara seksehnya ariel sang vokalis peterpan nggak ada apa apanya wess
Surprise banget, si kecil yang selama ini hanya bisa manggil ‘mbakkk’ ato kalo nggak Cuma bilang ‘aipahhhh’ kini bisa nyambung jadi ‘mbak ipaahhh’ biarpun masih kagok dan susah keluarnya tapi tetep aja terasa begitu merdu di telinga
Fa jadi pengen backflash, kembali ke masa setahun silam, saat si kecil mulai bisa berjalan, terlihat jelas sorot bahagia dari sang mama yang jadi saksi pertama, ungkapan ungkapan bangga dari kedua masnya dan ekspresi bersyukur dari sang ayah. Pasti kebahagiaan mereka jauh lebih besar dibanding fa saat ini.
Aktifitas terus berlanjut…
Tiba tiba suasana jadi gaduh, si kecil meraung raung minta mimik, sedangkan riza & titi ribut rebutan Tipi. Terdengar suara suara keras yang bernada amarah, saling membentak. Fa benar benar merasa terganggu, sayah tak nyaman dengan suasana panas seperti ini, serem, suka jantungan, bikin darah tinggian.
Saat berada ditengah tengah keributan seperti ini fa biasanya langsung masuk kamar, tutup pintu dan pasang musik sekenceng kencengnya sampai tak terdengar suara asing selaen sang penyanyi. Tapi kali ini berbeda, momennya tak tepat. fa lebih memilih tetap membuka lebar semua pintu dan jendela, lalu mendengarkan kitaro pake earphone. AMAN
faya remembered on 4:55 PM.
