1/23/2005
perjuangan & pengorbanan menjelang idul qurban

kamis kmaren fa ujian onlen, dari pagi udah ujan tuh. selese ujian sore, fa langsung mudik. lewat surabaya. tujuannya seh untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di nusadua.

sampe terminal bungurasih.
wa..fa berbinar binar saat pak kondektur tak ada yang berminat menyentuhku. tapi...fa tengak tengok, bis nya kok penuh smua se, nggak yang patas nggak yang ekon smua sama. fa bingung, sibuk menimbang nimbang, masalahe kan fa turun mojokerto, terminal transito terdekat. jadi, naek apapun, yang mojokerto mesti baru dibolehin naek belakangan, saat yang jauh jauh udah pada naek. pokoe diseleksi ketat gitu deh.

ditengah tengah kebingungan tiba tiba ada yang narik tangan fa
"mbak, minggir sini lho, ditendang tendang orang kok diam aja"
"eh..iya"
"mau kemana mbak"
"ke mojokerto, bis nya kok puenuh gini ya"
"iya mbak, orang orang pada mudik lebaran. kita sama sama aja, saya mau ke mojoagung"
wah..tetanggaan
"ayuk"
jadilah malam itu fa duet bareng mas mojoagung. si mas baik, sopan.

fa berdiri, nggak ada pegangan lagi, padahal juga berdirinya nggak bisa tegak. dibelakang fa berdiri gadis montox yang ceria, pokoe super centil, tapi baik hati.
pak sopir pegang kendali secara kasar, ngerem sak enake dewe, miring kanan meliuk kiri, hasilnya fa jadi encok an, cit...ciiittt...gRubYak!! kedorong dari belakang, fa jatuh ke gadis gadis yang duduk di kursi extra. kayaknya mereka langsung trauma, buktinya tiap kali ada indikasi di rem mereka langsung melindungi tubuh. qiqiqi

jumlah kendaraan membengkak, perjalanan jadi makin lama, sampe terminal jam 9 malam. fa nunggu jemputan sambil mimik, tiba tiba datang orang gila. lari lari sambil senyum senyum, fa keder. langsung ngabur, duduk ditengah tengah si mas dan si bapak.
mas : hahahaha takut ya mbak
bpk : lho..lho..tenang mbak, nggak pa pa kok
fa : saya takut pak







faya remembered on 6:19 PM.