1/13/2005
kmaren

Kmaren malam fa setrika, jendelanya dibuka lebar lebar. Datang mbak kos, dia utak atik mp3, disusul yani yang cuma jadi penonton.

Posisi jendela kamar
Jendela hadap ke timur, +/- 1 meter didepannya ada pagar besi yang sekaligus berbatasan dengan jalan. Klo ada tamu, terutama untuk teman kamar belakang seringnya parkir motor di pinggir jalan, depan jendela fa.

Tiba tiba aja fa bau rokok
Fa :“hmmm..bau rokok ya, menyengat sekali” ada kan rokok yang baunya sampe nempel di pangkal hidung & bikin sesak, ada juga yang biasa aja. Gak tau merk apaan
-2 teman langsung mengendus-
Fa :”klo aku bau rokok di rumah, mesti bawaannya jadi curiga”
yani :”lha kenapa”
Fa :“he e soale dirumahku nggak ada yang ngerokok, jadi mesti ada orang laen. Pokoe setelah rumahku kemalingan dulu aku jadi trauma”

Tiba tiba….tok..tok..tok..
Fa :“kayaknya ada yang ngetok pintu ya” posisi fa paling dekat pintu
yani :“nggak kok”
Fa :”beneran kiy, sek tah tak liate”

Tamu :”yani ada mbak”
Fa :”ada, ke sebelah aja mas”
Tamu :”di tutup mbak”
Fa :”iya, dia barusan ke sebelah kok”

Fa :”mbak...ternyata yang bau rokok tadi..qiqiqi kekasihnya yani lagi ngerokok”
Mbak :”oalah…padahal dia masih di jalan, sampean wes bau”
Fa :”mungkin asapnya masuk lewat jendela”

Huahh akhirnya acara setrika beres juga, fa cuapek. Langsung tiduran sambil baca baca*pokoe bukan buku pelajaran* sementara si mbak masih sibuk bernasyid, nasyid nasyid yang dah lama tak pernah terdengar lagi.

Terdengar the fikr menyanyi dengan begitu merdu : perhiasan yang paling indah/bagi seorang abdi Allah/itulah ia wanita sholihah/dia menghiasi dunia….
Disusul oleh rabbani : cari cari carilah pasangan hidup betul betul oh kawan bahgia berseri rumah tangga akan harmonis….

Sriwing…sriwing…fa diterpa angin malam dari balik jendela yang masih terbuka. Hmm anginnya…terkuak kembali kenangan saat fa naek gunung, fa kangen. Bernostalgia diiringi lagunya saujana : sekeping hati dibawa berlari/ jauh melalui jalanan sepi/ jalan kebenaran indah terbentang didepan matamu para pejuang/tapi jalan kebenaran tak akan selamanya sunyi/ ada ujian yang datang melanda ada perangkap menunggu mangsa….
Tiba tiba aja mbak kos bersuara
“Fa, aku kalo dengar lagu ini jadi ingat sampean”
“knapa gitu mbak”
“soale dulu sampean paling sering masang lagu ini”
“hehehe iya juga ya. Gara gara mbakku punya kaset saujana, sering diputar dirumah. Aku jadi cinta karena terbiasa”

Pk 22.30 datang yani, ngajakin nonton film pedang pedangan. Jam 12, hhhh fa luapar, nggak ada yang bisa di mam. Kebiasaan, melek malam melek perut juga. Tak lama kemudian datang mbak roh dari kondangan, fa kebagian kue. Hmm kenyang. Abis itu langsung pada teler, jam 1 beranjak tidur.
Klo ditanya gimana jalan ceritanya? Fa nggak tau, nggak merhatiin, lagi nggak emud nonton pilm. Yang ada malah fa baca baca sambil tiduran. Yani sampe khawatir, takut ranjangnya patah saat dipake tidur berduet kayak gitu.

puagi pagi buta wes ada yang telp, dari sutik, mantan tetangga mepet kamar, dia mo berkunjung, nanti selepas jum'atan. asikkkkk fa mo berkencan, kangen kangenan sama hanih kiy.

Tadi pagi fa wes mengajukan proposal tukar ranjang
"mbak roh, saya mau tukar ranjang yang itu ya, ranjang saya patah"
"bagusan ranjangnya ifa lho daripada yang itu"
"iya itukan dulu, sekarang nggak lagi"
"ya terserah, tapi kasurnya masih dipake tetangga"
"cuma ranjang aja kok"

faya remembered on 5:31 PM.