5/27/2006
aborsi
Selama ini banyak teman teman bilang kalo orang pacaran, lingkup aksesnya minimal mencium. Sampe usia 24 tahun ifa tetep yakin dengan pendapat bahwa masih banyak orang orang diluar sana yang gaya pacarannya tak sedramatis itu. Dan ifa nggak tau, model orang² seperti apa yang memiliki gaya pacaran yang seperti itu
Bagi ifa, ini hanya masalah perbedaan obyek polling. Sampel yang diambil oleh teman teman dari kalangan yang gimanaaa sedangkan sampelnya ifa juga dari kalangan gimana…karena perbedaan itulah yang menjadikan hasilnya juga berbeda
Ifa juga masih memiliki teman teman dari kalangan biasa yang memberi batas akses terhadap lawan jenis. Menurut ifa, ini masalah komitmen terhadap diri sendiri, bukan sekedar masalah keimanan.
Sekarang, pandangan sedikit ifa berubah. Apa yang tampak di permukaan, tak selalu sama dengan kenyataan. Jadi ngerasa terlalu positif thinking neh. Belakangan ini ifa mendapati kenyataan bahwa beberapa gadis yang ifa kenal, menjalani sex before married. Walaupun ifa tak begitu akrab, tapi lingkungan yang sama membuat kami sering berinteraksi. Apanya yang salah? Semua keliatan wajar wajar aja. Nggak nyangka ajah, ternyata berzina sudah dianggap wajar oleh gadis sepolos itu
Okehlah, berzina. Sesuatu yang sudah salah, apa perlu ditambah lagi dengan kesalahan kesalahan berikutnya?
“HAMIL”kata yang mestinya menjadi kabar bahagia bagi sebuah keluarga, ternyata tidak begitu halnya dengan teman kita, keajaiban itu terbentur kenyataan bahwa kehidupan yang ada dirahimnya adalah sebuah aib, yang bertentangan dengan norma sosial baginya dan itu berarti harus disingkirkan. Aborsipun ditempuhnya. Duh…*speechless*
faya remembered on 10:40 PM.
